Short Course: Asset Optimisation, Asset Monetisation and Asset Recycling Initiative in Australia
Pengalaman berharga diperoleh saat diberikan kesempatan untuk mengikuti short course asset optimisation, asset monetisation and asset recycling initiatives in Australia selama kurang lebih 2 minggu pada tahun 2019 di Queensland Univerisity of Technology (QUT). Selama short course tersebut kami di supervisi oleh Mrs. Connie Susilawati (Senior Lecturer Property Economics,Civil Engineering and Built Environment, Science and Engineering Faculty-QUT).
Short course ini bertujuan untuk dapat mengetahui best practice manajemen aset khususnya di Australia.
Adapun materi pokok yang disampaikan sebagai
berikut:
1.
Asset Management Principle
Manajemen Aset adalah proses
untuk mengorganisasi, merencanakan, mendesain dan mengawasi akuisisi,
memperbaharui dan menghapus aset infrastruktur dan rekayasa untuk mendukung
pelayanan. Manajemen aset adalah suatu proses yang sistematis dan terstruktur
yang mencakup keseluruhan masa manfaat aset.
Tujuan dari manajemen aset
adalah untuk mengoptimalkan potensi manfaat dari aset dan meminimalkan risiko
dan biaya serta memastikan adanya peningkatan nilai yang positif selama siklus
aset.
Terdapat 3 (tiga) prinsip utama manajemen
aset yaitu:
a.
Optimise
Melakukan optimalisasi terhadap aset yang ada
sehingga memberikan manfaat yang terbaik kepada publik dan negara.
b.
Sustain
Melakukan pemeliharaan/perawatan terhadap aset yang
ada sehingga kondisinya tetap terjaga dan dapat dioptimalisasi.
c.
Transform
Melakukan pemeliharaan/perawatan terhadap aset yang
ada sehingga kondisinya tetap terjaga dan dapat dioptimalisasi.
Dalam rangka melakukan manajemen
aset diperlukan options assessments terhadap aset kelolaan sebagaimana
dijelaskan pada gambar berikut:
§ Reform: meningkatkan layanan kinerja melalui amandemen dari institusi dan hukum yang ada.
§ Better Use: meningkatkan
layanan kinerja dengan mempengaruhi demand.
§ Improve Existing: meningkatkan layanan kinerja dengan menambah/ meningkatkan
infrastruktur yang ada.
§
New:
Kebijakan ini adalah dengan membuat/membangun aset
baru khususnya untuk aset tanah yang idle sehingga memerlukan biaya yang
paling besar sesuai dengan rencana pembangunan yang disusun. Kebijakan ini
merupakan kebijakan yang paling mahal apabila dibandingkan dengan kebijakan
lainnya seperti reform, better use, dan improved existing.
2.
Queensland Infrastructure
Pipeline
Pemerintah Queensland memiliki
10 kategori/kelompok aset yang menjadi prioritas yaitu cross-government,
transport, energy, water, health, education and training, digital, justice and
public safety, arts culture and recreation, dan social housing.
Terdapat hubungan yang erat
antara mekanisme pemerintah dalam merencanakan kebutuhan infrastruktur dengan
pemilihan proyek yang dapat memenuhi kebutuhan inrastruktur tersebut. Pembangunan
infrastruktur di Queensland dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a.
Planning
Infrastructure Initiatives perlu melalui 4 (empat)
penilaian yaitu (i) penyampaian dan pemaparan konsep, (ii) strategic
assessment yang menilai sejauh mana proyek infrastruktur tersebut akan
bermanfaat bagi kepentingan publik, (iii) preliminary evaluation yang
mengevaluasi kelayakan dari proyek tersebut dan kemudian dilanjutkan dengan
(iv) tahapan business case untuk mengevaluasi keuntungan, risiko dan
alternatif solusi yang dibutuhkan jika terdapat kerugian/risiko yang akan
terjadi.
b.
Infrastructure Prioritisation
Penentuan prioritas infrastruktur dilakukan dengan
melakukan tahapan berupa identifikasi proyek, options assessment, options
alignment, investment decision, state infrastructure plan.
c.
Investment decision
Keputusan investasi dilakukan setelah dilakukan assessment
terhadap business case proyek dan faktor-faktor yang dapat
menyebabkan financial cost, economic and social benefit, serta
mempertimbangkan risiko proyek. Keputusan investasi juga mempertimbangkan
kondisi keuangan pemerintah dan strategi fiskal yang dilakukan.
Adapun yang menjadi poin krusial dalam keuangan
pemerintah adalah pada saat proses anggaran yang memperhitungkan pendapatan dan
belanja pada tahun yang akan datang.
d.
Delivery
Pemerintah perlu memastikan jaringan infrastruktur
terintegrasi dapat terintegrasi secara nasional dimana infrastruktur yang
dibangun harus dapat selaras (alignment) antara Federal Government,
State Government dan Local Government.
3.
Economic
Development Queensland (EDQ)
Sebagai bagian dari Department of State Development, Manufacturing, Infrastructure, and Planning, EDQ merupakan spesialis perencanaan penggunaan lahan dan
unit pengembangan
properti. EDQ terlibat dengan state dan pemerintah lokal, pengembang industri dan masyarakat
untuk mengindentifikasi, merencanakan, memfasilitasi, dan
memberikan pengembangan properti dan proyek infrastruktur untuk menciptakan
masyarakat yang sejahtera, layak huni, dan menghubungkan komunitas.
EDQ melaksanakan proyek pengembangan di regional dan area urban untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi dan menciptakan kemakmuran, kelayakan huni dan menghubungkan
komunitas.
Adapun proyek-proyek yang dilakukan oleh EDQ antara lain:
a. Urban renewal areas
EDQ merencanakan dan mengembangkan under-utilised urban sites di wilayah
tenggara Queensland dan wilayah lainnya di Queensland, serta bertindak sebagai pengembang
utama untuk area yang memiliki kepemilikan yang
terbagi-bagi.
b. Proyek perumahan (residential) regional untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat
EDQ bermitra dengan pemerintah
dan
industri lokal untuk memberikan perkembangan
perumahan berkualitas
yang memberikan pilihan dan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
c.
Proyek pembangunan (industri) yang menciptakan
lapangan pekerjaan
EDQ terlibat dengan pemerintah lokal dan penduduk untuk mengidentifikasi dan
memberikan proyek-proyek pembangunan yang akan
membantu mengembangkan
komunitas dan ekonomi mereka. Proyek pembangunan regional dapat mencakup
peremajaan pusat kota, peluang industri dan
kawasan perumahan dan dapat dilakukan
sebagai usaha bersama dengan pemerintah dan industri setempat.
d. Mengembangkan, menjual, dan menyewakan real
estate/kawasan industri di seluruh Queensland
EDQ menyediakan solusi lahan
untuk membantu mempertahankan industri yang ada, menarik investasi, dan
pengembangan bisnis baru di Queensland sehingga permintaan untuk properti di
bidang industrial terpenuhi. Untuk dapat membeli kawasan industri EDQ, ada
beberapa persyaratan khusus, proses seleksi dan kontrak yang harus disepakati.
Strategi The Advancing
Our
Cities and Regions (AOCR) merupakan sebuah pendekatan
inovatif untuk memperbaharui dan menggunakan ulang aset state property yang surplus dan
underutilized sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru dan
mendorong pertumbuhan ekonomi.
Property Queensland bekerjasama dengan government land-owning agencies mengidentifikai area mana yang memberikan peluang untuk dijadikan prioritas pemerintah
dan mendorong perkembangan ekonomi dan masyarakat.
Untuk membantu mencapai strategi ini, delapan zona ekonomi dan komunitas telah
diidentifikasi di mana EDQ akan memimpin delivery dari berbagai
proyek, banyak di
antaranya akan menjadi ikon perkembangan
untuk mengubah daerah sekitar dan
mengkatalisasi
ekonomi pertumbuhan
dan diversifikasi
di kota
dan wilayah Queensland
4.
Strategic
Asset Management (SAM) Framework
SAM
Framework memberikan panduan
untuk mengelola gedung Pemerintah Queensland termasuk: (i) penggunaan gedung
yang efisien, (ii) perencanaan yang terintegrasi, (iii) penghitungan biaya
keseluruhan siklus aset, dan (iv) kebersinambungan lingkungan (environmental
sustainability).
§
Asset
planning for buildings;
§
Capital
investment/procurement planning and project delivery;
§
Building
management;
§
Heritage
asset management;
§
Maintenance
management;
§
Security
management of government buildings;
§
Asset
disposal;
§
Asset
review and analysis;
§
Environmental
sustainability management;
§
Mitigating
the impact of natural disasters on government buildings;
§
Life-cycle
planning;
§
Management
of government building projects;
§
Post
occupancy evaluation;
§
Risk
management;
§
Value
management; dan
§
Workplace
health and safety.
Selain pedoman di
atas, terdapat 3 (tiga) framework lain yang digunakan oleh Pemerintah
Queensland terkait dengan pengelolaan asetnya yaitu:
§
Capital
Works Management Framework
§
Maintenance
Management Framework
§
Building
Asset Performance Framework
Asset Life Cycle
Asset life cycle meliputi proses planning,
investment/procurement, management in use dan disposal termasuk di dalamnya
proses optimalisasi manfaat aset, risiko serta biaya yang akan terjadi.
a.
Life-cycle
planning
Pada
proses planning diperlukan teknik analisis berupa life-cycle costing yang
mengevaluasi seluruh biaya yang timbul selama masa manfaat aset sehingga dapat
diperhitungkan keputusan untuk melakukan akuisisi, pemeliharaan, pembaharuan,
atau penghapusan apabila diperlukan.
Data minimal yang harus ada
untuk melakukan life-cycle planning sebagai berikut:
§ Modal awal yang termasuk biaya jasa dan pemasangan
dan nilai pengganti aset.
§ Perkiraan umur ekonomis aset (dalam tahun).
§ Estimasi biaya pemeliharaan dan operasi.
§ Estimasi waktu dan biaya perbaikan, overhauls atau
pembaharuan (refurbished)
b.
Investment/procurement
Hal-hal yang
berkaitan dengan fase ini antara lain:
§ Penentuan kebutuhan kedepan atas aset ditentukan;
§ Evaluasi atas biaya keseluruhan yang dibutuhkan
serta keuntungan yang diperoleh terkait dengan proyek;
§ Pengujian atas studi kelayakan proyek yang
diusulkan termasuk penilaian atas ketidakpastian di masa depan (misalnya:
Analisis Sensitifitas);
§ Membuat analisis risiko secara rinci terhadap keuangan,
ekonomi, anggaran, dampak sosial dan lingkungan dari setiap pilihan yang ada
apakah akan membangun gedung baru, renovasi, atau pilihan lainnya;
§ Metode pengadaannya ditentukan ketika semua faktor
yang relevan diketahui.
c.
Management-in-use
Pengeluaran
dan rencana pemeliharaan harus berdasarkan prinsip Value-for Money (VfM). Pengambil
keputusan harus mempertimbangkan pilihan mana yang paling memberikan keuntungan
apakah meningkatkan (ugrade), mengganti atau pembaharuan bangunan
dibandingkan dengan tetap melanjutkan penggunaan bangunan tersebut dengan
menanggung biaya-biaya perbaikannya.
d.
Disposal
Pembebanan
biaya sepanjang siklus aset merupakan metode yang tepat untuk menilai waktu
yang tepat untuk melepas aset dan menilai metode alternative lainnya dalam
melepas aset karena beberapa dari metode tersebut dapat menimbulkan biaya modal
(capital expenditure) terkait dengan persiapan untuk penjualan aset
tersebut.
Sehubungan
dengan pelepasan tersebut, perlu diperhatikan terkait dengan dampaknya terhadap
penyediaan layanan pemerintah kepada masyarakat serta status aset tersebut
apakah termasuk aset yang ditetapkan sebagai cagar budaya (heritage asset)
atau bukan.
5.
Asset
Recycled di Australia
Kesepakatan (National Partnership Agreement) antara pemerintah federal Australia (the Commonwealth of Australia) dengan pemerintah di negara-negara bagian dan territorial Australia (the States and Territories) yang tujuannya adalah sepakat untuk bekerja sama dalam memperoleh dana dari aset yang dimiliki pemerintah saat ini (melalui pelepasan aset) dan menggunakannya untuk diinvestasikan ke dalam infrastruktur tambahan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatkan produktivitas. Outcome yang diharapkan adalah:
§ Mengurangi hambatan dana terhadap investasi di
bidang infrastruktur;
§ Meningkatkan aktivitas ekonomi, lapangan pekerjaan,
dan standar hidup;
§ Meningkatkan produktivitas kapasitas ekonomi.
Terdapat 2 (dua) sumber pendanaan yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur yaitu: (i) pembayar pajak (melalui pengeluaran pemerintah) dan (ii) konsumen/pengguna layanan (misalnya tagihan listrik atau biaya jalan tol). Sedangkan terkait dengan pembiayaan (financing) diperoleh dari ketersediaan modal, seperti pinjaman (loans) atau ekuitas (equity), yang biasanya digunakan untuk membayar biaya investasi awal dari proyek infrastruktur. Sumber pendanaanya sebagaimana disebutkan sebelumnya kemudian digunakan untuk membayar kembali uang yang dikumpulkan untuk pembiayaan awal.
A.
Hasil Benchmarking dan Site Visit
1.
Queensland
Treasury
Merupakan instansi pemerintah yang bertanggung
jawab untuk mengelola pendapatan dan
pengeluaran Queensland Government guna menumbuhkan perekonomian Negara bagian
dan meningkatkan kesejahteraan penduduk Queensland.
Adapun tugas dan fungsi
Queensland Treasury yaitu:
a. Pengelola keuangan Queensland Government
Menyiapkan anggaran Queensland Government, guna mendukung fokus pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, dan memberikan
layanan garis depan yang berkualitas melalui penyusunan anggaran setiap tahun.
Strategi yang diterapkan
yaitu:
1) mengelola anggaran dan mengurangi
utang;
2)
membuat
kebijakan untuk mendukung pertumbuhan tenaga kerja;
3)
menarik investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
b. Mengelola hibah dan mengumpulkan pajak
Melalui Office of State Revenue (OSR) bertanggung jawab untuk mengumpulkan pajak negara (bea masuk, pajak penghasilan dan pajak bumi)
serta royalti pertambangan dan perminyakan atas nama Queensland Government. Selain itu bertanggungjawab juga
terhadap pengenaan penalti-penalti
atas pelanggaran kewajiban. Strategi yang diterapkan
antara lain:
1) menjaga dan meningkatkan ketangguhan dasar penerimaan
melalui peraturan yang kuat, peningkatan sistem, pelayanan pelanggan secara
online, dan edukasi klien;
2) membuat kebijakan yang mendukung pertumbuhan tenaga
kerja;
3) meningkatkan pelayanan kepada warga negara;
4) penguatan penegakan sanksi.
c. Memberikan nasihat ekonomi dan komersial kepada pemerintah
Sebagai unit penasihat ekonomi pusat negara, Departemen Keuangan
ditempatkan secara unik untuk memberi tahu kabinet tentang dampak keuangan dan ekonomi dari
keputusan kebijakan dan untuk mengadvokasi hasil kebijakan yang kuat secara ekonomi di seluruh pemerintahan. Demikian juga yang dilakukan oleh Queensland Treasury.
Nasihat ekonomi dan
komersial tersebut dilakukan melalui pengumpulan statistik dan
analisis, analisis ekonomi dan keahlian manajemen
keuangan. Strategi yang diterapkan
yaitu:
1) menyediakan kebijakan ekonomi, fiskal, dan pertimbangan
statistik di antara lembaga negara
2) mengadvokasi kepentingan Queensland dalam hubungan
fiskal di antara negara.
Pertimbangan
yang dimiliki oleh Pemerintah Queensland terkait dengan asset recycling berupa
penjualan aset negara pada saat itu antara lain (i) meningkatkan nilai/manfaat
ekonomi aset dan pemerintah secara umum, (ii) proporsi yang wajar atas nilai
aset yang dimiliki pemerintah, (iii) menghindari risiko dan biaya operasional (expenditure);
dan (iv) keterbukaan dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, terdapat
beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan yaitu: kehilangan pendapatan, kenaikan
harga atau penurunan kualitas pelayanan, berdampak terhadap lapangan pekerjaan,
sangat tidak populis bagi pemilih (electorate), kehilangan kemampuan
untuk mengendalikan bisnis tersebut saat keadaan darurat atau untuk kepentingan
makro ekonomi.
Government
Owned Corporations (GOC)
Dalam rangka
optimalisasi aset-aset yang dimilikinya, maka Pemerintah Queensland membentuk
GOC untuk mengelola aset-aset strategisnya. GOC dibentuk berdasarkan GOC Act
dan bertanggung jawab kepada 2 (dua) Menteri sebagai pemegang saham. Beberapa
contoh GOCs di Queensland antara lain: GOC energy sector (Stanwell, CS
Energy, Energy Queensland, Ergon Energy), GOC water sector (Seqwater dan
Sunwater), GOC port sector (Port of Townsville Limited dan North
Queensland Bulk Port), Queensland Rail (QR) dan Queensland Investment
Corporation (QIC).
Beberapa
tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan aset di sektor-sektor tersebut adalah
terkait dengan harga (price), keamanan dan kesalamatan (security and
safety), kesinambungan lingkungan (environmental sustainability), serta
harapan konsumen/masyarakat. Menghadapi tantangan tersebut, Pemerintah
Queensland telah menyiapkan Rencana Energi Queensland (Queensland Energy
Plan), peningkatan standar keamanan dan keselamatan, UU Pengembangan
Pelabuhan yang Berkesinambungan (Sustainable Ports Development Act), reviu
dan implementasi strategi terkait ekspektasi konsumen, serta kebijakan yang
mengatur mekanisme penetapan harga (price path) layanan yang diberikan.
Queensland
Treasury Corporation
Queensland
Treasury Corporation (QTC) merupakan
otoritas yang dibentuk oleh Pemerintah Queensland untuk melakukan pembiayaan.
QTC memberikan layanan pembiayaan terhadap pemerintah termasuk:
1) Manajemen dan pembiayaan utang;
2) Fasilitas manajemen kas;
3) Layanan konsultasi manajemen risiko keuangan; dan
4) Edukasi terkait keuangan publik.
Queensland
Investment Corporation
Queensland
Investment Coorperation (QIC) adalah suatu perusahaan
investasi yang dibentuk pada tahun
1991 oleh Pemerintah
Queensland, Australia. QIC
berinvestasi
untuk jangka
panjang baik di Queensland maupun di
seluruh Australia dan bahkan di
Amerika Serikat. Saat
ini QIC menangani investasi yang tersebar di berbagai bidang seperti
infrastruktur (pelabuhan di Brisbane dan Melbourne serta Airport
Brisbane, properti (pusat
perbelanjaan dan perkantoran), perusahaan listrik,
penyertaan modal ke swasta (private capital) dan portfolio investasi lainnya.
QIC mempunyai tugas dan
fungsi sebagai perusahaan investasi bagi pemerintah Queensland (state government). Salah satu
investasi yang paling banyak dilakukan QIC adalah di bidang properti (Global Real Estate) yaitu investasi
retail di pusat perbelanjaan atau
perkantoran. Hal ini dengan pertimbangan bahwa properti merupakan
kategori aset yang dalam jangka panjang dapat meningkatkan nilai, memberikan tingkat pengembalian investasi
yang relatif konsisten dan
tidak terlalu dipengaruhi
oleh tingkat
inflasi.
QIC memilih sektor
retail dengan pertimbangan bahwa sektor retail merupakan investasi yang paling aman
di Australia karena ada berbagai macam tenant, umumnya 80% terokupansi, ada cukup
minat dalam kepemilikan karena besarnya investasi. QIC mempunyai tim
khusus untuk setiap mamajemen aset retail tersebut dan juga fokus dalam pengembangan aset dengan memperhatikan
kebutuhan
tenant dan upaya untuk meningkatkan performa gedung baik dari sisi estetika dan ramah lingkungan.
Berikut strategi jangka pendek, menengah, dan panjang yang diterapkan QIC setelah memperoleh sebuah gedung/aset
yang
dipelihara
dengan tidak baik.
1) Jangka Pendek: Manajemen mempelajari
portofolionya
dan
dengan yakin dapat menekan efisiensi operasional gedung, dimulai dengan meningkatkan performa gedung
dengan cara:
a) Mempertahankan sebanyak mungkin kontrak layanan untuk menghemat sisi biaya
operasional.
b)
Melibatkan pengelola gedung dari luar seperti
Lasalle.
c) Upgrade gedung, dari grade C menjadi grade A, misalnya dengan mengganti lift
menjadi lift dengan berteknologi destination control, meningkatkan
kapasitas layanan gedung dari
1-15 orang menjadi 1-18 orang, (dengan luasan yang sama
dapat digunakan lebih banyak orang) sehingga secara makro biaya menjadi bisa lebih hemat
bagi
tenan.
d) Fokus penghematan energi dengan mengganti semua lampu dengan LED dan solar panel sebagai sumber energi.
e) Setiap pengeluaran akan dibicarakan dengan tenant. Jika biaya upgrade menjadi
beban QIC maka akan berpengaruh pada nilai sewa. Apabila biaya renovasi dari
tenant
maka QIC akan menjadi semacam konsultan.
2) Jangka Menengah-Panjang:
Mempertahankan tenant dari pemerintah karena
pemerintah biasa membuat perikatan jangka menengah/cukup panjang untuk sewa.
a.
Meminta tenant untuk melanjutkan sewa secepat mungkin dengan terus memberikan mereka insentif.
b) Gunakan uang tersebut untuk merenovasi gedung guna meningkatkan performa
gedung. Renovasi dilakukan setelah jam
kerja (after office hours).
c)
Memberikan insentif dengan perbaikan/upgrade fasilitas gedung seperti shower dan parkir sepeda.
3) Jangka Menengah-Panjang: Menentapkan peluang pengembangan,
dengan menyesuaikan pada perencanaan makro di lingkungan sekitar yang akan menambah nlai aset. (misalnya pengembangan gedung perkantoran yang dekat dengan proyek pengembangan Brisbane Queen’s Wharf).
a. Melihat
aset secara keseluruhan, bagian mana yang sangat signifikan underutilized
tetapi sangat berpotensi untuk dikembangkan.
b)
Bekerja sama
dengan pemerintah untuk mendapatkan
komitmen awal dengan
tenant,
tawarkan fasilitas lebih
seperti daycare.
c)
Bekerja sama dengan investor untuk mendanai proyek.
d)
Jika pasar sedang bagus, sebaiknya aset dijual.
4) Jangka Panjang: Memposisikan ulang seluruh area ini menjadi bagian dari CBD menjadi lebih layak bagi privat tenant,
bukan hanya sektor publik seperti sekarang.
Beberapa aset yang dikelola merupakan gedung bangunan yang sudah tua, salah satu
bentuk kerjasama dengan pemerintah
lokal untuk mengembangkan beberapa gedung tua seperti menjadi hotel atau akomodasi untuk mahasiswa. Jika gedung terlalu banyak masalah
untuk di-refurbish sebaiknya gedung itu dijual.
Tactical
land management: Jual disaat pasar bagus dan beli saat pasar
lesu.
Sebelum membeli sebuah aset perlu dilakukan
investigasi menyeluruh untuk memastikan seluruh bagian/komponen dalam gedung tersebut bekerja dengan
baik. Jika tidak, maka
perlu dihitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk mengembalikan
ke kondisi semula. Tingkat pengembalian rata-rata yang menjadi
basis proyeksi adalah sekitar 10% - 12%
QIC juga mempunyai hubungan baik dengan Departemen Perumahan dan Pekerjaan Umum
dan
melihat berbagai kesempatan di sana seperti pembiayaan stasiun kereta, pelabuhan dan
lain-lain. QIC tidak hanya membeli aset yang terbengkalai atau aset lama tetapi juga membeli
aset baru seperti gedung
perkantoran.
Procurement di QIC tidak terlalu sulit, karena QIC bertindak sebagai pemilik aset dan juga sebagai developer atau konsultan karena QIC mendesain sendiri semua proyek-proyeknya
dan cukup mencari pekerja untuk mengerjakan konstruksi.
Investment Transactions
(sebelumnya dikenal dengan nama Property Queensland)
Investment
Transactions bekerja sama dengan institusi Pemerintah Queensland yang memiliki
tanah dalam mengidentifikasi pembangunan properti/infrastruktur dalam rangka
pelaksanaan prioritas tugas pemerintah yang berdampak pada pengembangkan
ekonomi dan masyarakat. Investment Transactions juga bekerja sama dengan EDQ
dan Queensland Treasury dalam rangka mendukung implementasi strategi terkait
dengan pembaharuan aset berupa tanah milik pemerintah yang berlebih (surplus)
atau tidak digunakan (underused) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Beberapa proyek yang sedang dilakukan oleh Investment Transactions terhadap
tanah berlebih atau tidak digunakan oleh pemeritah antara lain pembangunan
fasilitas militer (Military Vehicle Centre of Excellence di Ipwich, Queensland),
pembangunan pelabuhan dll. Setiap proposal yang masuk terkait dengan
pemanfaatan tanah milik pemerintah tersebut akan dinilai kelayakannya oleh
Investment Transactions. Pihak swasta yang mengelola tanah yang dimiliki
pemerintah tersebut akan diberikan hak konsesi sampai dengan waktu tertentu,
kemudian di akhir masa konsesi aset yang dibangun tersebut akan diserahkan
kepada pemerintah.
2.
Smith
Collective: Visit ke
Gold Coast Commonwealth Games Facilities
Perkampungan atlet di Gold Coast dibangun dalam rangka kegiatan Commonwealth Olympic Games 2018 yang dilaksanakan di Gold Coast, mulai 4 s.d. 15 April 2018. Kegiatan yang diikuti oleh 71 Commonwealth Teams (4.426 atlet) tentunya membutuhkan akomodasi yang tidak sedikit sehingga pemerintah Queensland memutuskan untuk membangun perkampungan atlet. Selain perkampungan atlet, tentunya fasilitas olahraga dan penunjang lainnya juga dibangun dalam rangka mendukung suksesnya kegiatan Olympic tersebut.
Hal yang krusial yang perlu diperhatikan dari penyelenggaran suatu
kegiatan kejuaraan olahraga adalah fasilitas-fasilitas yang dibangun hanya
digunakan sementara selama berlangsungnya kegiatan tersebut. Padahal
fasilitas-fasilitas tersebut merupakan aset tetap yang akan terus-menerus ada
dan diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi meskipun kegiatan kejuaraan
olahraga tersebut telah selesai. Dengan demikian, diperlukan suatu perencanaan
yang matang saat memutuskan bahwa akan membangun suatu fasilitas dalam rangka kegiatan
kejuaraan olahraga. Oleh karena itu, pemerintah Queensland menerapkan Asset
Recycled Strategy yang baik yang dapat diterapkan/dicontoh (lesson
learned) apabila suatu kota terpilih sebagai tuan rumah (host) kegiatan
kejuaraan olahraga yaitu:
a. Perkampungan
atlet yang telah dibangun diserahkan/dilepas/dijual kepada pihak swasta untuk
dikelola menjadi apartemen yang disewakan (leased) kepada masyarakat
umum setelah kejuaran olahraga berakhir;
komitmen
penyerahan/pelepasan perkampungan atlet kepada Smith Collective (pihak
swasta) telah direncanakan/diputuskan sejak awal pembangunan perkampungan atlet
sehingga desain pengembangan dan pembangunannya telah mempertimbangkan
kebutuhan komersialisasi ke depannya. Unit yang dibangun sebagai akomodasi
atlet tersebut mempertimbangkan tren pasar properti (baik sewa maupun
penjualan) yang mampu diserap/diminati oleh masyarakat misalnya unit apartemen
dengan 1 kamar dan unit 2 kamar serta unit yang ramah/mendukung masyarakat yang
memiliki kebutuhan khusus (accessible needs). Sehubungan dengan kebutuhan
penggunaan unit tersebut bagi atlet yang akan mengikuti Commonwealth Olympic
Games, tentunya unit-unit tersebut harus dapat dioptimalisasi misalnya
dengan menambahkan kamar sementara (temporary) di setiap unit sehingga
bisa menampung lebih banyak atlet. Setelah kegiatan selesai, maka kamar temporary
tersebut dibongkar dan dengan renovasi yang minimal dapat mengembalikan dapat
mengembalikan unit dalam kondisi semula yang siap untuk dipasarkan kepada
masyarakat.
Di area sekitar perkampungan atlet juga dibangun fasilitas-fasilitas
pendukung yang akan menambah daya tarik masyarakat untuk menyewa/membeli unit
apartemen di sana yaitu:
1)
Rumah
sakit
2)
Lapangan
golf;
3)
Kampus/Perguruan
Tinggi yaitu Griffith University
4)
Jalur
tram dan bus yang terintegrasi;
5)
Pusat
belanja/Toko swalayan terbesar (Woolworths) di daerah Gold Coast.
6)
Taman
terbuka untuk kegiatan keluarga
b. Pembangunan fasilitas yang bersifat sementara (temporary), hanya untuk keperluan di saat kejuaraan berlangsung saja.
Selain penambahan jumlah kamar sementara di unit-unit perkampungan
atlet, terdapat fasilitas sementara lainnya yang digunakan saat kejuaraan
berlangsung. Salah satunya adalah tribun penonton untuk kolam renang (Aquatic
Centre).
Tribun penonton yang harus ditambah untuk venue yang digunakan sebagai
kejuaraan renang dibuat sementara (temporary) sehingga dapat dibuang (disposal)
setelah kegiatan berakhir. Hal ini tentunya akan menghemat biaya (efisiensi)
baik pada saat (on going) maupun pasca penyelenggaraan kegiatan
kejuaraan olahraga yaitu efisiensi terkait biaya pemeliharaan karena kebutuhan
akan tribun penonton yang lebih besar/banyak hanya ada pada saat kejuaraan
berlangsung. Namun setelah kejuaran selesai, maka jumlah penonton yang perlu
diakomodir di venue renang menjadi lebih sedikit (kembali seperti
biasa/normal).
c.
Penyediaan
fasilitas pendukung berupa transportasi terintegrasi yang berguna baik pada
saat penyelenggaraan yaitu membantu mobilitas atlet dan Tim Official
dari satu venue ke venue lainnya serta menjadi daya tarik
(keunggulan) saat fasilitas-fasilitas kejuaraan (seperti perkampungan atlet)
di-repurpose menjadi apartemen yang disewakan/dijual.
Jika membandingkan dengan kasus di Indonesia yang penyelenggaraan event
olahraganya lebih banyak dibandingkan di Australia dalam 10 tahun belakangan
ini baik dalam skala nasional maupun internasional, maka sudah sepatutnya
pemerintah (baik pusat maupun daerah) yang menjadi/ditunjuk sebagai
penyelenggara (host) agar memiliki perencanaan yang baik terkait dengan
pemanfaatan aset pasca kejuaraan selesai (asset recycling strategy).
Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka aset-aset tersebut akan menghabiskan
banyak dana untuk merawatnya atau bahkan bisa menjadi mangkrak ketika tidak ada
dana untuk merawatnya.
3.
Visit ke Proyek Barangaroo (Barangaroo
Project)
Proyek Barangaroo diinisiasi oleh Pemerintah New South Wales pada tahun 2003,
dan ditargetkan untuk selesai pada tahun 2024. Proyek tersebut ditangani oleh
Barangaroo Delivery Authority (BDA) yang dibentuk berdasarkan Barangaroo Delivery Authority Act 2009. Terdapat 5 (lima) tugas dan fungsi utama yang
dimiliki oleh BDA yaitu:
a)
Mendorong pengembangan kawasan Barangaroo sebagai sebuah lokasi yang
mengakomodir dua aspek, yaitu
kawasan publik yang aktif dan berkesinambungan, serta kawasan
bisnis bertaraf
global dan nasional.
b)
Mengembangkan sebuah kawasan pendukung bagi peningkatan ekonomi kota Sydney melalui
penyediaan
area
komersial berkualitas tinggi.
c)
Memfasilitasi pendirian kawasan
hijau Barangaroo.
d)
Mendorong pengembangan kawasan Barangaroo
secara kesinambungan guna mendapatkan manfaat sosial, ekonomi, serta lingkungan yang optimal.
e)
Menjadikan Barangaroo sebagai peluang untuk implementasi teknik arsitektural dan
desain kawasan publik yang
bermutu tinggi.
Barangaroo merupakan suatu proyek transformasi yang mengubah dermaga bongkar muat di Sydney yang terkontaminasi oleh limbah industri, menjadi area perkotaan yang mengakomodir kebutuhan akan kawasan publik yang aktif dan berkesinambungan, serta kawasan bisnis bertaraf global dan nasional. Prinsip utama yang dipegang dalam
pembangunan proyek Barangaroo adalah berkesinambungan (sustainability).
Dengan prinsip tersebut, semua bangunan dan fasilitas yang dibuat
mempertimbangkan dampak terhadap perubahan iklim sehingga dalam kawasan Barangaroo
tersebut disediakan pabrik pengolahan air (recycled water treatment plant),
fasilitas manajemen sampah yang terpusat (centralised wasted management
facilities), area bebas karbon (carbon neutral precinct), green travel
plan, dan lain sebagainya.
Pada
tahun 2012, terdapat 3 (tiga) proyek yang dibangun di Barangaroo yaitu
gedung komersial pertama (commercial tower), pembangunan Wynyard Walk
tunnel yang menghubungkan Wynyard station dengan Barangaroo
dan pembangunan Barangaroo Reserve. Pembangunan Barangaroo Reserve
bersamaan dengan gedung komersial pertama merupakan strategi yang diterapkan
oleh BDA untuk mendapatkan dukungan (support) dari masyarakat sekitar
terkait dengan pembangunan mega proyek Barangaroo yang sedang dilakukan.
Setelah mulai dibangun pada tahun 2012, Barangaroo Reserve akhirnya diresmikan
oleh Mike Baird selaku Walikota NSW pada tahun 2015 dan terbuka untuk publik.
Sampai dengan September 2019, BDA telah selesai membangun 3 (tiga) gedung
komersial (International Towers Sydney), bangunan tempat tinggal (residential
buildings), area retail dan tempat makan (restoran), Barangaroo Reserve,
Barangaroo Wharf, Barangaroo House, International House Sydney dan masih
berlangsung pembangunan Crown Sydney Hotel Resort di area Selatan Barangaroo.
Pelajaran
yang dapat diambil (lesson learned) terkait dengan proyek pembangunan
kawasan Barangaroo adalah saat melakukan repurposing suatu aset berupa
kawasan maka hal yang krusial/penting adalah mendapatkan dukungan/support
dari masyarakat. Hal tersebut dilakukan oleh BDA dengan pembangunan area publik
(komunitas) pada tahap awal pembangunan bersamanaan dengan pembangungan area
komersial/bisnis.
Comments
Post a Comment