Pengalaman Mengikuti Seleksi Ujian MMUI dan MMUGM



Insya Allah 2 minggu lagi saya akan memulai tugas belajar, Alhamdulilah saya bersyukur atas itu walau belum sesuai dengan target yang saya inginkan yaitu kuliah diluar negeri. Saya ini termasuk yang telat untuk memulai kuliah S2 namun hal ini karena keras kepala saya untuk memperoleh beasiswa, selama 4 tahun saya mencoba peruntungan dengan mengikuti beasiswa internal di Kemenkeu yaitu hanya beasiswa SPIRIT yang disponsori oleh world bank, namun memang belum rezeki maka saya ga pernah lulus (jadi teringat nasihat bahwa kalo kamu terobsesi maka Allah biasanya malah ga akan kasih). Lalu saya memutuskan untuk banting stir mencoba melamar ke LPDP dan Alhamdulillah keterima. 

Di LPDP itu, terdapat kesempatan bagi awardee yang sebelumnya mendaftar dalam negeri bisa meng-upgrade ke luar negeri dengan membuat permohonan ke LPDP, saya tertarik untuk memanfaatkan itu apalagi tahun 2015 tahun terakhir yang boleh melakukan upgrade (tahun 2016 ke atas mulai tidak diperbolehkan). Namun demikian, anak saya yang masih 5 bulan membuat saya berpikir ulang untuk mengambil sekolah jauh, maka saya kembali ke niat awal yaitu UI. ya semoga saja nanti S3 dapat rezeki untuk sekolah diluar negeri, amiiin.

Saya pun ingin membagi pengalaman kepada teman-teman mengenai perjuangan saya mengikuti ujian MMUI sekaligus MMUGM dengan peminatan yang sama yaitu Manajemen Keuangan, niat saya hanya sekedar membagi pengalaman ya, UGM disini bukan sebagai cadangan karena membandingkan UI dan UGM itu ibarat membandingkan suatu hal yang sebanding (apple to apple). Tetapi pada akhirnya nanti saya memilih bukan karena membandingkan kualitas antar 2 kampus itu tetapi karena pertimbangan keluarga. 

Proses seleksi UI dan UGM saat itu saya lakukan bersamaan jadi berasa seperti ga bisa masuk pitstop barang sebentar, selesai ujian ui seminggu kemudian ujian UGM termasuk memenuhi persyaratan administrasinya.

oke deh kita mulai dari proses seleksi di UI:
  1. Untuk mendaftar MMUI kita harus melalui ujian masuk SIMAK dengan mendaftar penerimaan.ui.ac.id dengan uang pendaftaran waktu itu Rp750.000,00
  2. Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran kita bisa mendownload kartu ujian.
  3. tibalah hari H kita untuk mengikuti ujian simak. Adapun materi ujian terdiri dari TPA dan Bahasa Inggris. Ada cerita menarik waktu saya datang ke lokasi ujian, saya sampai di UI Pkl. 06.30 dan pelaksanaan ujian dimulai 7.30 masih banyak waktu dong, ternyata karena kesalahan saya bawa mobil dan pergi sendiri maka saya baru dapet parkiran 1 jam sehingga saya masuk ruang ujian disaat teman2 sudah mengisi data pada lembar ujian dan saya tertinggal pengarahan dari petugas ujian. Sesi pertama adalah TPA, soalnya lumayan lah mengingatkan kita dejavu saat ujian UMPTN/SMPTN dan menurut saya lebih sulit dibanding test TPA di OTO Bappenas yang waktu itu saya bisa dapat nilai 637, tetapi disini saya malah agak khawatir karena memang lebih susah dan bodohnya saya adalah tidak tahu dipergunakan sistem +4 -1 sehingga saya pasrah aja deh karena soal saya jawab semua dimana 15% nya nembak di huruf B semua (kenapa B karena psikologis aja B itu singkatan dari Benar/Betul) hahaha. Sesi kedua adalah bahasa inggris, soalnya ya seperti biasa kita ikut ujian toefl structure, so so lah.
  4. Setelah kita ikut SIMAK maka kita tinggal nunggu pengumuman dan waktunya biasanya 1 bulan dari hari ujian.
  5. Disaat saya sedang kerja dikantor, 2 minggu setelah simak ui, tiba2 dapet sms dari admisi UI yang menyampaikan informasi untuk mengikuti seleksi wawancara.
  6. Tiba lah di hari wawancara, saat itu kita diwawancara oleh 2 orang yaitu dosen (Dr/Phd) dan psikolog diruangan terpisah. Materi yang ditanyakan seperti yang saya prediksi yaitu motivasi, biaya, cara membagi waktu. Namun saat itu yang saya rasakan malah seperti mengobrol bukan diwawancara dan bahan obrolan kita adalah LPDP  hehehe. Yang membuat saya khawatir cuma satu pernyataan beliau sewaktu menutup wawancara yaitu “sebenarnya saya males meluluskan kamu biar kamu upgrade ambil S2 diluar negeri”. Deg deg ser gmn gitu kenapa diomongin pas closing pak bikin jadi kepikiran.
  7. Saatnya pengumuman…….

proses seleksi MMUGM:
  1. Sama seperti UI, pendaftaran UGM juga dilakukan melalui website yaitu um.ugm.ac.id dengan biaya yang sama Rp750.000,00 waktu itu
  2. Setelah selesai mendaftar kita dapat mendownload kartu ujian masuk
  3. Seleksi ujian ugm disebut Utul (ujian tertulis). Utul terdiri dari TPA /PAPs dan Bahasa Inggris (AcEPT) hampir sama dengan UI namun pada saat UGM saya agak lebih tenang karena saya men-submit nilai TPA hasil Oto Bappenas dan nilai TOEFL saya. Persyaratan minimum UGM yaitu TPA 450 dan TOEFL 450. Sehingga saya punya tabungan jika nilai ujian tulis saya jelek.
  4. Setelah ujian tulis di hari kedua adalah ujian tes pengetahuan dasar (TPD) yaitu penentuan ikut/tidaknya kelas martikulasi (hanya khusus S1 ekonomi jadi selain S1 ekonomi sudah pasti diwajibkan ikut kelas martikulasi), nah untuk MMUGM materi yang diujikan terdiri dari introduction to business, introductory economics for managers, introduction to financial management, dan statistics for Business Decision. Menurut saya ini yang paling susah karena memang saya sengaja ga belajar biar tahu kemampuan dan ternyata pas ujian banyak materi yang saya lupa dan bisa ketebak hasilnya saya diwajibkan mengikuti kelas PRA MBA (martikulasi) hehehe.
  5. Pengumuman lulus ujian tulis dan pemanggilan wawancara.
  6.  …………….



Entah lah saya jatuh cinta dengan dua kampus ini, tetapi mau tidak mau saya harus memilih diantara 2 kampus yang memiliki rangking teratas di Indonesia ini. Setelah saya shalat istikharah maka saya memutuskan untuk mengambil UI dan membuat surat mengundurkan diri ke UGM untuk tidak memgikuti ujian wawancara UGM dengan pertimbangan keluarga bukan karena membandingkan kualitas diantara dua kampus yang sudah pasti mumpuni ini. Pertimbangan saya yaitu karena saya dan keluarga berdomisili di Jakarta maka saya memilih UI, disamping mendapatkan ilmu sekaligus dapat melihat perkembangan anak saya yang masih 5 bulan. Demikian yang dapat saya share, UGM di hati, UI dipikiran.

Comments

  1. Kalau sudah masuk tahap wawancara apakah biasanya kemungkinan besar diterima ya mas di MM UI? Saya agak kurang saat wawancara dengan bahasa inggris kmrin di MM UI, agak khawatir jadinya

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  3. Mas bisa minta tolong? Saya sangat butuh lulus tpd supaya cepet selesai kuliah di ugm nya, karna rumah dan suami sy di jakarta. Tolong mas, jika berkenan, bisa share soal2 ujian tpd nya ke elhade3@gmail.com matur nuwun sanget mas

    ReplyDelete
  4. Ada buku referensi soal TPA ya bagus? trims

    ReplyDelete
  5. mohon maaf, apa saya jg bisa tau ttg soal2 TPD? karna saya sedikit pindah jalur utk S2 ini. mohon sanget bantuannya..

    ReplyDelete
  6. Ka..
    Terimakasih banyak buat tulisannya.
    Apakah saya boleh tahu ttg soal TPD MM UGM ka?
    Saya pindah alur untuk S2 ini. Terimakasih ka..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Encouragement - Prof. Rhenald Kasali, Ph.D

Short Course: Asset Optimisation, Asset Monetisation and Asset Recycling Initiative in Australia